Kamis, 07 Maret 2013

Permainan Computer Jadul part1

Personal Computer dulunya hanya sebuah media elektronik yang dipergunakan untuk mengetik, menghitung maupun membuat tabel. Pada era dimana modernisasi dan pemutahkiran teknologi berjalan berkesinambungan, Personal Computer juga ikut terus berkembang pesat hingga kita yang memilikinya sendiri belum tentu tahu semua fungsi-fungsi yang  ada di dalam Computer itu.




Hal yang paling vital di dalam Personal Computer yang sulit dipisahkan dari diri kita adalah GAMES.
Pada kesempatan ini saya akan membahas sedikit tentang Games yang mungkin pernah anda mainkan juga di awal milenium kedua.

1. Paint
Paint memang bukan sebuah Game(jelas bukan dan sama sekali bukan), tapi saya yakin sebagian besar dari anda tidak bisa terpisah dari aplikasi menggambar sederhana ini selama mengoperasikan komputer pada zaman dulu kala.
Paint adalah aplikasi bawaan Windows, waktu itu OS yang saya pergunakan di sekolah dasar tercinta adalah Windows 95!!



Keren bukan?
Saya ingat sekali pelajaran Komputer di lorong bawah tanah yang penuh kecoa(hitam,bukan coklat) dan lendir di mana-mana, tapi memang semua kejenuhan itu terbayar ketika saya berhadapan dengan sebuah layar kubus berwarna abu-abu yang dialasi CPU horizontal dan tentunya dengan slot untuk Floppy Disk Verbatim!!



Tidak banyak yang bisa saya ceritakan, anda sudah sangat paham mengenai fungsi-fungsi tools yang ada di paint original, berikut adalah hasil karya saya yang sebenarnya tidak original dari tahun 2002, at least gambar ini mendekati hasil yang sebenarnya.

                                
Gambar ini terlalu bagus dibanding aslinya karena saya mengerjakannya di Paint versi terbaru. Bisa anda lihat gambar bebek sederhana ini memang jelek, tapi bukan berarti gambar ini tidak punya makna, dari gambar amatir ini kreativitas itu bisa muncul lalu berkembang hingga kemampuan desain dan menggambar mampu diperoleh suatu hari(prok-prok-prok).

Pernakah anda berpikir dengan beberapa lingkaran dan garis anda bisa membuat sebuah kepala hewan?? 
Yap, saya sendiri juga tidak karena gambar bebek ini adalah inspirasi yang saya temukan tertempel di desktop komputer tetangga. :)
Jika anda perhatikan lagi bebek di atas anda bisa menemukan fakta bahwa mungkin saja Angry Birds yang kita kenal sekarang itu mendapatkan inspirasi dari gambar seorang siswa bercelana merah.

Tidak bisa dipungkiri juga, beberapa dari kalian juga mungkin masih menggunakan Paint untuk sekedar membantu penyimpanan screenshoot, mengcrop foto/gambar, membuat dimensi sederhana, menggambar kartun, bahkan membuat meme. Seriously?? Cepatlah belajar Corel atau Photoshop karena Paint(terbaru) masih minim sekali fiturnya, faktanya sekarang ini keterampilan mendesain dan menggambar via komputer itu dibutuhkan di mana-mana, so jangan malas belajar ya..


2. Skifree
Siapa yang tidak tahu Skifree? Jika anda tidak tahu, sayang sekali. Game ini termasuk game di masa kecil yang sangat menghibur dan menegangkan, sampai sekarang-pun saya masih penasaran bagaimana tamatnya permainan ini?
Berikut Screenshootnya:



Game ini sangat mudah dimainkan, kontrolnya hanya menggunakan direction arrow/numpads 0-9 (saya tidak begitu ingat), tujuannya hanyalah turun dari gunung bersalju dengan menghindari semua obstacles yang ada seperti pohon, batu, menara ski lift (sebagian orang besar tidak tahu benda itu apa).

Membahas Ski lift di game ini beserta 2 orang yang melayang dengan kursinya membuat masa kecil kita sedikit frustasi, karena kita tidak hidup di tempat bersalju dan tidak pernah berski sehingga sangat wajar benda-benda tersebut terlihat asing. 



Satu hal lagi yang perlu dicetak tebal di permainan ini adalah Si Besar Abu-abu Pemakan Manusia, The Abominable Snow Monster atau lebih akrab dipanggil Ye-Ti. Dia akan muncul dan melahap si pemain ski dalam sekejap mata jika anda terlalu lamban menjalankannya. 

Tertabrak, terjatuh, terpeleset berkali-kali selama menuruni track ski bukanlah hal yang masalah tapi ketika bertemu dengan Monster ini, habis sudah waktu anda, sampai sekarang saya tidak pernah bisa menyelesaikan permainan ini bahkan ada rumor ketika anda sudah di ujung track akan muncul 2 atau 3 monster, hiiiiiiiiiiiiiiiiiii....

Beberapa hal lain yang cukup menonjol adalah desain karakter utama, jelas sekali seorang pemain ski pro dengan mantel kombinasi biru-ungu dan kupluk merah terang serta kacamata ski-nya sangat pas dan trendy, bahkan icon game ini sendiri menyimpan ke-keren-an yang tidak bisa dijelaskan
Sebenarnya game sejenis ini benar-benar tidak punah, beberapa game yang memiliki tema sama seperti Big Air, SSX dan lain-lain masih terus beredar(mungkin). Namun, alangkah lebih baik jika Skifree ini di remake dengan HD Graphic khas sekarang dan tentunya jangan lupakan elemen utamanya, Monster!!

Saya ingat sekali hari hari ketika saya harus pergi ke tetangga, bahkan waktu mampir di rumah sepupu tidak lupa saya memainkan game klasik ini, meskipun tidak pernah berhasil tapi berusaha menghindari si abu-abu mengerikan itu adalah kesenangan sendiri.(ben)










Minggu, 17 Februari 2013

Wanita di Pinggir Jalan

Mud Lady ini mungkin memang tidak pernah ada dan bahkan mungkin cuman mengada-ngada tapi si Mud Lady ini salah satu memori yang paling saya ingat waktu kecil, sekitar umur 3/4 tahun.

Tidak banyak yang bisa saya ingat, waktu itu hampir setiap hari ibu mengajak saya ke Depok untuk mengurus suatu hal yang tidak saya pahami, baik setelah ataupun sebelum urusan itu selesai. kami sering  mampir Depok Plaza untuk sekedar makan siang di McDonald

Hari itu masih pagi hari, sekitar pukul 9-10, jalan raya Margonda tidak seramai sekarang, tidak banyak mobil dan kendaraan bermotor lain yang lewat. Namun, banyak orang berlalu lalang di sana setiap paginya.
Pagi itu, di tepian jalan Margonda, ada satu hal yang menarik perhatian saya ketika hendak memasuki wilayah parkiran depan Depok Plaza

Ada seorang wanita di dalam kubangan lumpur tepat di tepi jalan raya beraspal. Wanita itu seperti sedang mandi, membersihkan tubuhnya dengan lumpur layaknya berendam di Bath Tub, anehnya tidak ada satupun orang yang menghiraukannya, padahal jelas-jelas waktu itu banyak orang berdiri di sekitar kubangan lumpur tersebut.

"Ma, itu-itu.." Saya hanya bisa menarik tangan ibuku dan berusaha memberitahunya tapi yang beliau lakukan malah menggendongku, seketika itu juga kami berjalan masuk ke McDonald. 
Saya memperhatikannya terus hingga benar-benar tidak bisa melihatnya lagi di dalam plaza.

Saya benar-benar tidak paham apa yang dilakukan wanita itu, yang jelas saya ketahui  tentang siapapun yang bertingkah berbeda di tempat umum waktu itu hanyalah orang gila.

Seusai makan siang di McD, kami keluar dan kubangan itu sekarang kosong, saya tidak pernah bertanya mengenai hal itu ke ibu atau mungkin saya sempat bertanya hanya saja ocehan balita seperti saya waktu itu hanyalah Nonsenseness.

Jika saya harus mendeskripsikan wanita itu, saya bisa memastikan bahwa dia tidak menggunakan busana sehelaipun, seluruh tubuhnya berwarna coklat lumpur, wajahnya berbentuk selayaknya wanita normal dengan hidung yang mancung hanya saja wanita ini benar-benar tercetak dari lumpur, tidak memiliki bola mata, seluruh kelopak matanya juga berwarna coklat.
Wanita ini seperti sedang membersihkan dirinya, bagian bawah tubuhnya begitu menyaru dengan lumpur sehingga selintas ia benar-benar muncul dari bawah lumpur itu.
Gerakan yang paling khas yang saya ingat adalah saat wanita itu seperti sedang keramas dan mengibaskan rambut panjangnya ke belakang sehingga lumpurnya terlempar ke segala arah.

Untuk mengklarfikasi apakah wanita ini benar-benar manusia atau bukan, saya katakan sekali lagi, Tidak ada yang menghiraukan dia, seolah-olah wanita itu hanya bisa dilihat oleh saya sendiri. Sekalipun ia benar-benar wanita gila di dalam lumpur pastinya akan banyak penonton di sektiarnya, nyatanya tidak.

Mungkin cerita ini tidak seram atau menakutkan, yang jelas kejadian ini benar-benar saya alami dan terus terekam di kepala saya sampai sekarang. Mungkin juga, kisah ini hanyalah halusinasi anak kecil.(ben)

gambar ini hanya ilustrasi



Selasa, 12 Februari 2013

Raja Dukun OST

Shaman King atau Raja Dukun dalam Google Translate, merupakan judul sebuah Manga sekaligus Anime yang rilis sekitar awal tahun 2000an dan ditulis oleh Hiroyuki Takei.

Definisi dari Shaman dalam Shaman King ini tidak terbatas hanya profesi yang membantu melahirkan, mencarikan jodoh, memberikan jalan pintas untuk cepat kaya, meramal masa depan, bahkan sangat jauh berbeda dari dukun pada umumnya. Yoh Asakura merupakan pemuda pemalas yang memiliki kemampuan supernatural untuk berkomunikasi dengan arwah dan sanggup untuk bersatu atau mengendalikan arwah tersebut untuk memperkuat dirinya, atau lebih simpelnya sadar kesurupan. Tujuan Yoh menjadi Shaman tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjadi Shaman King(Raja Dukun).

Sedikit mengulas anime ini, Shaman King termasuk anime yang cukup melegenda hanya saja serinya berakhir lebih cepat dibandingkan One Piece - Naruto yang kebetulan muncul di era yang sama dan ketiga memiliki potensi yang besar. 

Shaman King sempat ditampilkan di layar kaca Televisi Indonesia yakni di ANTV sekitar tahun 2005/2006 di jam Prime Time (19.00-20.00), namun sayangnya anime ini kurang disambut meriah jika dibandingkan dengan anime-anime jempolan yang bisa kita temui di TV7 dulu. Tapi, yang cukup menarik dari anime ini adalah Original Soundtrack-nya yang dibuat dalam versi Indonesia, sama halnya dengan Lets & Go, Digimon, Cardcaptor Sakura dll.

Original Soundtrack Shaman King ini cukup menarik, meskipun tedengar Cheap dan dibuat dengan efek-efek instrument lawas, lagu versi Indonesia dari Shaman King ini memiliki arti yang cukup dalam dan sangat menggambarkan mistisnya dunia perdukunan(Shaman).
Berikut adalah lirik dan kebetulan ada Chord Gitar-nya :)











OST OP Shaman King Indonesian Version, Oversoul


Intro Dm Em F G
Am
Antara langit bumi, selalu bersimpangan
C                                          G         Dm  C
Di dunia tempat kita berdiam ini….. i
Am
Terlahir jiwa baru, menggantikan yang lalu
C                                            G           Dm      Em
Terus terulang di dalam aliran sang waktu
F                          G                          Em                            Am  C   G    Dm
Ketika terlintas, rasa putus asa, kekuatan mimpipun menghilang
Am    C           G              Em        F      G    
Ayo bangkit sekali lagi di dunia…..ini!!
Am                                  C        G         Dm     Em
Di jalan kebenaran ini impian akan tetap hidup
Am                            G       Dm           Em
Percayai kekuatan yang terpendam
Am                                  C        G              Dm             Em
Di jalan kebenaran ini masih tersimpan kegelapan
Am                 C   G     Dm   F
Sigapkanlah itu semuanya
Am                                               C         G       Dm            Em
Pedang yang telah diayunkan bukanlah untuk menyakiti
F                                G         F          G           Am
Dengan kekuatan kita….. Bangkitkan dia..
F           G           Am       F        G       Am       F        G           Am
Dengan agungnya…   Berikan cahya….    Bangkitkan jiwa
Ending Dm G Am



Setelah membaca atau menyimak lagu di atas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa lagu itu sedikit banyak merepresentasikan tentang sebuar resurrection atau penghidupan kembali. 

Tapi, dari frase setelahnya juga kita mendapat gambaran bahwa kebangkitan itu lebih menjurus kepada suatu kondisi keputusasaan yang diiringi kemunculan suatu cahaya kepercayaan dari diri sendiri yang mampu membangkitkan kembali gairah dan hasrat yang hilang. Bahkan digambarkan bahwa rintangan itu pasti ada di setiap jalan dan sudah menjadi kewajiban untuk melewatinya.

Jika membaca di frase terakhir bisa kita temukan semacam proses pembangkitan subjek lain. Sangat disayangkan, subjek tersebut sebenarnya tidak terlalu penting menurut saya karena di sini tidak ada konspirasi atau teori-teori yang berat itu.

Mungkin, postingan ini terlalu random dan sangat tidak berbobot tapi saya sebenarnya hanya ingin menekankan bahwa di masa ketika kartun-kartun masih menguasai negeri ini kita bisa mendengarkan musik yang berkualitas dari segi isinya, just saying. (ben)


Kamis, 07 Februari 2013

My Video Games, Polystation

Video Games bagi kebanyakan generasi 90s dan 80s merupakan bagian yang tak bisa terpisahkan dari masa kecil mereka. Sebagai salah satu generasi 90s yang begitu menyukai game dari dulu hingga sekarang, saya akan sedikit share mengenai Console-console Games yang pernah saya mainkan beserta beberapa Games yang cukup terkenal di zamannya yang pernah saya mainkan. Check it out!!


Polystation

Polystation? ya memang inilah nama console yang sempat saya mainkan waktu itu sekitar tahun 1999-2003 (TK-kelas 3 SD). Sebenarnya Console ini lebih tepat disebut sebagai Nintendo China, karena system yang dimilikinya memang setara dengan Nintendo(NES) bukan Playstation. Jujur saja, waktu itu saya bisa dikatakan cukup pintar karena selalu mengajak teman-teman 1 komplek untuk bermain Nintendo bukan Playstation. :)





Anyways, untuk review singkatnya, console ini sangat kecil, memiliki control yang sederhana(mudah rusak), dan jangan sampai tertipu dengan penampilannya, karena console ini sekilas dibuat khusus untuk kepingan CD tapi TA-DAH sama dengan Sega dan Nintendo, console ini menggunakan Cartridge.





Game-game yang sudah Injected di dalam console ini tidak jauh berbeda dengan Game-Game Nintendo pada umumnya seperti Super Mario Bross, Contra, Nuts and Milks, Metroid, Lode Runner, dan tentunya Duck Hunt. Jelas sekali Console ini juga supported untuk aksesoris seperti Gun Controller hanya saja waktu itu Game yang cukup Familiar di kalangan anak-anak adalah Duck Hunt, sehingga orangtua bisa dikatakan membuang-buang uang untuk membeli sebuah pistol untuk sebuah game menembak bebek.



Harga Cartridge Nintendo waktu itu cukup mahal dan keluarga saya juga bisa dikatakan sederhana, sehingga dalam 1 periode saya memiliki console ini, saya hanya memiliki 1 buah Cartridge yang berisikan:

1. Jurassic Park 



Game ini bisa dikatakan Adventure and Horror, yup karena Game Over Screen-nya terlalu berdarah-darah hingga saya tidak pernah berani melihatnya mungkin sampai sekarang. Game ini cukup seru, tidak ada goal yang pasti, mungkin survive dari Jurassic Park, saya tidak tahu karena saya masih terlalu polos untuk mencerna bahasa inggris dalam game. 
Tokoh utama-nya  adalah Dr. Alan Grant, ilmuan bertopi koboi dengan senjata pistol berenergi listrik yang sangat tidak efektif untuk membunuh seekor Raptor sekalipun.

2. Adventure Island 3


Game ini bergenre Adventure sesuai dengan judulnya dan bertipe Platform, sama halnya dengan Super Mario Bross,  tokoh utama game diharuskan melewati setiap stage dengan melompati satu titik ke titik lain dan menghindari atau mengalahkan musuh-musuh sepanjang jalan. 
Tokoh utama Game ini seorang pemuda yang terdampar di pulau terpencil, memiliki kapak batu yang tidak terbatas dan menggunakan topi baseball. Game ini cukup sulit karena waktunya teralu pendek dan butuh konsentrasi tinggi melewati setiap stage-nya.


Sebenarnya masih ada 2 game lagi, tapi saya benar-benar tidak ingat. Kesimpulannya, kedua game tersebut adalah pembentuk karakter Adventure yang saya miliki, its true, mungkin secara tidak sadar anda terpengaruh dengan game-game yang pernah anda mainkan sebelumnya terutama di masa kecil. 

Akhirnya, untuk melengkapi kerinduan akan game-game yang mungkin pernah anda mainkan dulu dan  apabila anda sangat ingin melihatnya kembali beraksi di layar kaca, berikut adalah video dari youtube berjudul 

100 NES (Nintendo) games in 10 minutes!

(matikan Twilight Town)




Untuk ulasan My Video Games selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai game-game PC di awal tahun 2000. See ya Later.







Senin, 04 Februari 2013

Review Webshow SMOSH

Dulu televisi merupakan satu-satunya media dengan citra audio-visual yang menyajikan bermacam-macam acara yang menarik dan menghibur, tapi tidak selamanya televisi akan menguasai ratusan pasang mata manusia untuk bermalas-malasan di sofa sambil makan popcorn dan  minum soda.






Beberapa dari kalian mungkin sudah tidak asing dengan istilah Webshow yang belakangan ini juga memiliki penonton yang bisa dibilang cukup banyak. Definisi dari Webshow itu sendiri secara singkat adalah pertunjukan melalui media web.

Seperti halnya televisi, webshow ini memiliki banyak channel dan acaranya masing-masing, berbeda dengan televisi yang normalnya bisa diakses siapa saja karena hanya menggunakan sinyal antenna, webshow ini tentunya membutuhkan koneksi internet(you don't say).

Untuk review yang pertama ini saya akan fokus mengulas tentang webshow bergenre Comedy yang bisa kita temukan di situs youtube.com, tidak lain dan tidak bukan yaitu SMOSH, sebuah channel dengan jumlah subscribers terbanyak di dunia yakni: 7,304,285. Bisa dikatakan ada 7,3 juta pasang mata yang setia melihat channel dengan konten-konten acara yang tidak biasa ini. Channel ini juga memiliki official web bernama www.smosh.com



SMOSH, merupakan julukan duo komedian youtube yang terdiri dari Antonny Padilla dan Ian Hecox. Mereka memulai pertunjukan web resminya sekitar tahun 2005, tahun pertama youtube itu sendiri berdiri, tapi sebelumnya Antonny sudah mulai mengerjakan proyek SMOSH dari tahun 2003 di bawah naungan Newgrounds.

Lalu, apa sebenarnya yang menarik dari SMOSH hingga memiliki begitu banyak fans?

Menurut pendapat saya sendiri, duo American ini terlewat terlalu lucu dan mungkin gila?
Karena mereka tidak ragu melakukan hal-hal ekstreme untuk menghibur penontonnya.
Berikut salah satu episode SMOSH yang menurut saya paling menggelitik:




sebelum menonton, ada baiknya mematikan twilight town music di bawah page ini, hehehe. :)




Bagaimana pendapat anda? Mungkin ada yang bilang acara ini terlalu dirty, terlalu sinting, terlalu aneh. Tapi lihat sisi baiknya, mereka semacam penyelamat untuk generasi 90s yang mulai termakan jaman. Kebanyakan topik yang mereka angkat sangat familiar bagi kita sehingga acara ini tentunya hanya bisa dipahami oleh mereka yang berusia di atas 17 tahun.

"Sumpah, gue gak ngerti apa-apa yang mereka maksud!" 
Ya, mungkin anda harus lebih sering lagi belajar menonton acara tanpa subtitles, tapi percayalah bagi anda yang agak kurang dalam bahasa asing, acara ini yang sangat tepat(tidak tepat) untuk anda belajar American-English. Soon or later anda akan cepat paham karena accent mereka yang mudah dipahami oleh telinga orang indonesia,termasuk kata-kata kasarnya.

Beberapa hal yang menjadi clue acara SMOSH ini adalah, video games, movies, tv shows, lifestyles, music, culinary, etc. 
Kesimpulan yang saya dapat setelah menonton beberapa episde adalah: Sebagian besar acara ini memang diperuntukan untuk pria, tidak perlu dipertanyakan lagi, hanya segelintir wanita mungkin yang mengerti dan itu pasti mereka termasuk nerds, geeks atau gamers.

SMOSH ini juga memiliki banyak branch channel seperti IanH, SmoshGames, Shut Up! Cartoons, dan lain semacamnya. Selain acara reguler Ian dan Antonny di SMOSH, acara lainnya juga terjadwal tersendiri seperti halnya acara televisi, keren bukan?

Ok, mungkin review ini tidak mengulas banyak karena anda bisa sendiri menilainya dengan menontonnya, hati-hati SMOSH itu addictive, bahkan berkali-kali anda menonton episode yang sama bisa saja kadar kekonyolan yang anda rasakan tidak berkurang sama sekali.(ben)



Minggu, 03 Februari 2013

Sesuatu di Kontrakan (part2)

Setelah malam itu saya banyak mempelajari hal baru, tidak hanya Mata Kuliah tapi juga hal-hal mistik. Kejadian malam itu mungkin cukup menorehkan memori yang mendalam bagi Lani, waktu itu Ronald mengatakan bahwa ia merasakan atau mungkin melihat sesosok White Lady di dekat pintu, lebih tepatnya di jendela sebelah pintu.

Ronald juga mengatakan bahawa bukti Makhluk itu berada di sekitar kita dapat diketahui apabila salah satu dinding terasa memanas dan mendingin sendiri. Saya mengakui memang malam itu agak dingin tapi begitu merasakan dinding tepat di sebelah jendela White Lady itu, tidak ada apa-apa. Hanya saja, kami yang di sana benar-benar tidak merasakan ketakutan yang berlebihan kecuali Lani yang sempat menjerit-jerit sampai menangis.
Tepat, setelah kejadian itu sebagian besar dari kami berpamit pulang. Malam itu Kelly berusaha menenangkan Lani agar tidak terlalu ketakutan. 

Suatu sore menjelang malam setelah praktek di Laboratorium, tersisa beberapa mahasiswa saja.
"Lan, gue pernah baca-baca di internet tentang beberapa hal ghaib," ujarku
"Maksudnya? Pasti mau nakut-nakutin Gue lagi, kan!!"
"Bukan, denger dulu. Jadi, gue bisa menyimpulkan kalo lu itu punya semacam kelebihan, dan itu kayaknya warisan dari keluarga lu dulu."
"Kelebihan, apa maksudnya? Kelebihan berat badan?"
"IYA!! Itu juga termasuk, tapi yang gue maksud adalah Khodam."
"Khodam?"


























Khodam yang saya ketahui adalah semacam jin pelindung, ia mungkin akan membantu keturunan dari si kontraktor, maksudnya orang yang menandatangi kontrak dengan Jin, Wallahu 'alam.
Dalam Agama Islam kami wajib mempercayai hal-hal yang ghaib namun dilarang keras untuk berhubungan dengan Bangsa Jin.

"Emang bener sih Ben, keluarga dari Pipi itu rada-rada misterius, kayak punya ilmu atau semacamnya."
"You said it, bisa jadi Lan."
"Tapi, Pipi itu selalu menyangkal hal-hal itu dengan kajian ilmiahnya, kan, jadi ngeselin."
"Then you should accept it."
"Maksudnya, Ben?"
"Lu harus menerima kalo lu mungkin bisa merasakan yang gak bisa orang lain rasakan."

Saat itu kami masih di koridor lab, kebetulan melewati sebuah lab bernama Lab Uji Bahan yang terlihat kosong tapi penuh dengan peralatan uji, seketika Lani terlihat mempercepat langkahnya keluar dari koridor lab.
Saya yakin ada sesuatu yang tidak bisa saya rasakan.

"Ben, lu gak ngedenger?"
"Ngedenger apa?"

Lani bercerita bahwa ia mendengar teriakan banyak orang dari dalam lab uji bahan. Saya sama sekali tidak mendengar apa-apa, mungkin memang tidak peka. Ia terus bertanya untuk meyakinkan saya tentang suara itu seolah-olah bisa saya dengar juga, tapi jujur saja tidak ada suara satu apapun yang saya dengar. Faktanya, waktu itu yang keluar terakhir dari koridor lab adalah kami berdua.

Akhirnya, malam singkat di lab itu saya lalui dengan memberi advice ke Lani untuk segera membiasakan diri, karena suatu hari dia juga akan memiliki keluarga dan anak. Tidak mungkin ia terus menjadi wanita penakut sementara sebagian besar anak kecil bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh orang dewasa.

Beberapa bulan setelah itu, perkuliahan berjalan normal, baik Saya, Ronald, maupun Lani sudah jarang membahasnya. Hingga musim belajar di kontrakan kembali dimulai, ini kejadian yang saya alami sendiri, mungkin hal ini terjadi karena perasaan penasaran saya akan hal itu masih terlalu besar. Sejumlah mahasiswa yang terdiri dari Rangga Si Pengikut, Lia Si Gadis Berambut Panjang, Anton Si Ketua Kelas, dan tentu saja kedua pemilik kontrakan masih asik mengerjakan tugas Konstruksi Jalan Raya dan Mekanika Tanah.

"Lia, kapan kita mau pulang?" 
"Bentar lagi, ben sedikit lagi sampe gambar gue selesai ya.."
"Okelah, kalo gitu gue juga curi waktu buat ngegambar sebisanya."

Saya dijadwalkan pulang bersama Lia naik motornya, karena sudah larut dan tidak mungkin Lia sendirian dan tidak mungkin juga saya jalan sendirian keluar dari Kukusan ini karena jarak menuju stasiun cukup jauh.

Saya mengambil gambar dan berusaha mencari tempat yang lega dan nyaman untuk mengerjakannya sambil menunggu Lia. Sebuah lahan yang cukup lapang di lantai ruang tengah saya tempati, seraya mengambil penggaris dan pensil dari tas saya mulai mengerjakannya.
Posisi saya tepat menghadap ke pintu luar itu, waktu itu saya melihat teras yang di seberangnya ada jalan dari conblock kemudian kontrakan tetangga, karena tempat ini berbentuk Cluster rasanya sangat kecil kemungkinan gangguan mistis terjadi.

Tapi, itu hanya sebuah opini. Sekilas saya memandang kembali pintu yang terbuka itu dan sekejap juga semua tubuh saya serasa dingin, semua bulu kuduk berdiri sembari berteriak,

"ANJIIIIIIIIIIIIIIIIIRRRR!!!"
semua menoleh ke arah saya,
"Kenapa Ben?" tanya Rangga,
"Lia, kita pulang sekarang."
"Loh, tapi gue belom selesai," jawabnya,
"Tapi kita harus pulang sekarang!"

"Emang lu liat apa Ben? Anton bertanya,
"Barusan, Gue liat di pintu itu ada sosok putih kayak kain melesat gitu aja, cepet. Begitu Gue nunduk Dia juga udah ilang."
"Sumpah Ben, demi apa Lu!!" kata Kelly, 
"Yaudah, Ben, kita pulang sekarang aja."

Saya dan Lia segera bergegas, tapi beberapa mahasiswa lain masih di sana dan tentu saja Lani sudah menangis-nangis tidak menerima kejadian yang baru saja saya ceritakan,
"Pokoknya gue gak terima Ben, lu cerita itu, gue baru aja bisa ngelupain semua kejadian yang gak wajar."
"Tapi, ini fakta, gue juga harus ngasih tau ke kalian semua, biar waspada. Emang gue mau ngeliat Dia? Gue juga enggak."
"Ya Ben, gak usah diceritain ke semua orang juga kali di sini, di tempatnya, udah tau Lani penakut," omel Kelly.

Beruntungnya, beberapa orang seperti Ranga dan Anton masih di sana sampai cukup larut malam sehingga Lani merasa lebih aman. Kami tidak berbohong, bahkan persis waktu Saya dan Lia keluar dari kontrakan kami sama-sama merasa diperhatikan seseorang dari jendela itu. Kata-kata terakhir yang saya ucapkan saat pulang,
"Lan, jangan lupa tutup pintu.."

Spooky sekali terdengarnya. Selama pulang menuju rumah sempat saya bercerita dengan Lia dan sama halnya dengan wanita lain ia juga ketakutan, ia juga mengatakan bahwa jika seandainya saya melihat sosok lain selama perjalanan pulang ada baiknya jangan pernah menceritakan itu ke Lia. 
"Lia, lu gak perlu takut kan lu sendiri kuntinya, hahaha."
"Ih, nyebelin."

Saya masih sedikit shock sampai rumah, karena yang saya bayangkan adalah wanita berambut panjang dengan pakaian putih terusannya berdiri atau mungkin melayang tepat di jendela itu mengawasi dengan matanya yang besar, baik setiap detik kami belajar, bergurau, makan bersama, bahkan saat kami tertidur di ruang tengah. Atau mungkin dia juga ikut tertawa saat kami tertawa.
HIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII..................................................



































Setelah hampir semua mahasiswa pulang ke rumah masing-masing dan Kelly sudah tertidur pulas di kamarnya, tinggal Anton bersama Lani di ruang tengah. Malam sudah terlewati hingga bisa dikatakan hari itu adalah keesokan harinya. Anton pamit untuk pulang dengan sepedanya, entah mengapa anak ini sama sekali tidak khawatir akan bertemu hal aneh selama perjalanan pulangnya.

Lani terpaksa menjadi orang terakhir yang akan menutup pintu. Tanpa suatu sebab lampu di teras tidak menyala. Hawa dingin kembali menusuk, tapi sangatlah amat tidak mungkin pintu itu dibiarkan terbuka semalaman, sehingga dengan susah payah ia mengumpulkan sisa keberanianya untuk menutup pintu dengan 2 daun tersebut.

Ia menutup mata dan dengan cepat berlari ke depan pintu mendorongnya dari kiri dan kanan, hingga tertutup. Tapi, ia lupa kuncinya. Kembali berlari ke kamarnya mengambil kunci yang tergantung, lalu berjalan menuju ruang tengah dan terlihatlah.....






















Pintu itu masih tertutup rapat. Ia menghampiri pintunya dan mengkuncinya asal-asal, setelah 2 bunyi khas kunci terdengar ia segera melompat menuju kamarnya yang aman, menutup pintunya keras-keras dan tertidur di balik selimutnya.

Malam yang panjang baginya, beberapa saat dia tertidur namun sesaat kemudian ia terbangun lagi. Jam dinding terdengar lebih keras dari biasanya, meskipun lampu masih menyala tapi ketakutannya tidak pernah padam. 

Menjelang fajar ia kembali tertidur.



Tidak lama keesokan harinya tiba, Lani membuka matanya, ia melihat pemandangan yang biasa di kamarnya yang terang tapi ada satu hal yang salah.

Lani tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dalam hati ia berkata,
"Jangan-jangan ini EREP-EREP?"
seketika itu juga ia berteriak tapi tidak ada satu orangpun yang mendengarnya.



Sesosok putih menampakkan wujudnya tepat di depan pintu kamar dengan gerakannya yang khas tanpa gravitasi. Tak ada yang bisa ia lakukan selain terpaku di kasurnya berusaha bergerak atau pasrah saja melihat senyuman Wanita Bergaun putih itu.
















Kisah ini mungkin berakhir tapi Misteri Kontrakan dan Lani masih terus berlanjut, hanya saja kisah lainnya terdapat di judul yang berbeda, TAMAT.

Sesuatu di Kontrakan (part1)

Kisah ini nyata dan memang kami alami sendiri. Bertempat di Sebuah Rumah Kontrakan daerah Kukusan Teknik UI, Depok. Saya tidak terlalu ingat persisnya kejadian ini yang jelas kejadian ini belum lama.

Pemilik kontrakkan itu adalah 2 orang mahasiswi bernama Lani dan Kelly (nama disamarkan), keduanya mahasiswi Teknik Sipil yang kebetulan sekelas dengan saya. 

Kontrakan itu sebenarnya tidak terlalu ramai kecuali saat-saat tertentu seperti musim mengerjakan tugas besar, musim UTS, dan UAS. Tempat itu bisa dibilang tempat yang paling cocok untuk kami menyelesaikan beban kuliah karena ruang tengahnya cukup luas. Sekilas dari luar kontrakan itu terlihat kecil tapi begitu memasukinya anda akan menemukan sebuah rumah yang bahkan cukup layak dihuni oleh sebuah keluarga ideal, dengan 2 kamar tidurnya, ada dapur di belakang bersebelahan dengan Musholla dan kamar mandi, bahkan di salah satu kamar yakni kamar Lani terdapat kamar mandi dalam.

Biasanya anak-anak akan berkumpul hingga larut, bahkan beberapa teman kami yang tidak memungkinkan untuk pulang lebih malam diperbolehkan untuk menginap, bahkan dianjurkan tapi women only-yah.

Langsung ke point cerita di mana hari itu Lani terlihat cukup gelisah karena anak ini bisa dibilang anak mami yang tidak bisa tidur tanpa sentuhan tangan orang lain(harus dikelonin), beberapa waktu lalu memang dia sekamar dengan Mischa tapi karena suatu sebab Mischa pindah sehingga tinggal Lani dan Kelly yang menempati kontrakan itu. Semakin jadilah ketakutan dia, karena baru-baru ini dia mendapat semacam gangguan yaitu mimpi-mimpi buruk.

Saya dan Ronald yang bisa dibilang cenayang kelas mendengar keluhannya. Ia menceritakan bahwa suatu hari mimpinya semakin menjadi-jadi, dia melihat dapur di belakangnya berubah menjadi sebuah pendopo dengan teras, terlihat juga hamparan kebun di belakangnya. Waktu itu ia tidak sendiri karena ada Mimi(ibunya Lani) di sampingya sehingga ia tidak begitu takut.

Lani melihat pemandangan yang agak aneh, sebab ada seorang kakek-kakek berpakain serba putih, dia menunjuk sebuah lubang kemudian berkata, 
"Di sini nih, ada sisa tubuhnya," sambil mengangkat sebuah bagian tangan dari lubang.

Setelah mimpi itu Lani semakin takut karena terlalu jelas baginya sampai Ronald juga berpendapat,
"Lan, dulu Lu bayar kontrakan itu ke siapa?"
"Bayar ke Ibu-ibu tapi kayaknya Dia bukan pemilik kontrakan itu sebelumnya."

Tanda tanya besar-pun muncul, saya juga berasumsi bahwa kontrakan itu memiliki sesuatu yang tersembunyi, karena biasanya rumah yang memiliki masalah dijual dengan perantara,
"Tapi, Lu jangan takut dulu Lan, soalnya ada makna di balik mimpi Lu tadi," ujar Ronald,
"Emang kenapa?"
"Bisa jadi si Kakek tua itu mau ngasih tau sesuatu, bisa jadi Dia baik, kalo bisa Lu ketemu Dia."
"Gila Lu Ron, yakali gue ketemu Dia, mimpiin aja dah ketakutan.."

Setelah kejadian itu pipi dan mimi Lani sering berkunjung, mereka datang bukan hanya sekedar menjenguk tapi memang untuk meyakinkan bahwa hal-hal itu tidak ada, bahkan Pipi berkata bahwa jangan percaya sama si batak itu, Ronald.

Beberapa kali Lani melaporkan bahwa gangguan itu terulang, tapi satu hal yang saya simpulkan bahwa Lani sendiri memiliki kelebihan, karena yang mengalami hal itu hanya Lani, hidup Kelly baik-baik saja, bahkan ia bisa tertawa lebar setiap saat tanpa kekhawatiran.
Namun, itu bukan sebuah statement absolut karena kejadian itu benar-benar terjadi sewaktu kami belajar bersama. Sekumpulan mahasiswa kembali memenuhi kontrakan itu, dikarenakan begitu padatnya tugas terpaksa semua harus kembali pulang malam. Waktu itu masih ramai sampai tiba-tiba pembahasan akan sesuatu di kontrakan terulang.
"Kayaknya Gue emang selalu ngerasain sesuatu yang beda, terutama kalo malem-malem," ujarku,
"Ah bohong banget Lu Ben, sok tahu!" Kelly menimpali,
"Ih, jangan pada bahas soal itu lagi deh, udah tau malem-malem gini, gak ada yang namanya hantu-hantu begitu, cuman sugesti. Kata Pipi ini karena banyak sarang laba-laba jadinya serasa mencekam, besok-besok dibersihin deh, Rangga!! Besok dateng ya!" kata Lani,
"Kok Gue??"

Entah mengapa perbincangan kami tetap saja tidak bisa menutupi bahwa ada sesuatu yang aneh saat itu.
"Lan, Lu ngerasain sesuatu gak?" Ronald bertingkah mulai aneh di sekitar pintu,
"Lan, serius ke sini Lu ngerasain sesuatu gak?" ujarnya lagi,

dengan ragu Lani melihat ke arah Ronald dengan sedikit meringis kemudian
...................
"Hoammm, gue pengen boqer dulu," Kelly memecahkan suasana.



























Judul Spoiler:








"RONAAAAAAAAAAAAAALD!!! AHHHHHHHHH!!!"


Bersambung.